IMG_9844

Clean Red Una ; Ronal’s EP 70

 

Hi everyone,

 

Tampilan sebuah mobil terkadang menjadi cerminan pemiliknya and also perhaps a reflection of the patience and passion of the car owner . Dan bagi sebagian car enthusiast perjuangan dan perjalanan dalam membangung sebuah tunggangan menjadi suatu  kepuasan tersendiri pada suatu posisi tertentu kondisi tunggangan tersebut.   Jadi inget jargon “Built not Bought” hahahaha tapi bener juga kok (setuju gak??)

Last weekend, gw dan team dihadapkan sebuah mobil dari brand pabrikan jepang ternama di Indonesia khususnya, dan tipe yang salah satu legendary di khalayak car enthusiast Indonesia (just my point of view).

 

Yess….. lu bener…. Toyota starlet.  Mobil hatchback mungil asal pabrikan jepang ini punya storikal panjang di Indonesia.  Salah satu yang kita liput kali ini adalah starlet berkode chassis EP 70 seri DX or known as starlet kotak aka starko milik Mas Ronal (Jakarta).  Mobil yang dinamai una ini produksi tahun 1989.  Mempunyai perjalanan yang lumayan panjang  dari Mas Ronal sendiri dalam membangunnya.  As penuturannya,  tahun ini sudah tahun ke 4 Una di tangan Mas Ronal.  “Gak kebanyang deh waktu pertama kali dapet pengen nangis pokoknya “  begitu dari salah satu penuturannya.

Restorasi dimulai dari interior, rear seat, doortrim, recaro LX.

Sektor exterior dengan melabur warna kembali dengan warna merah. Clean & sleek

Engine, engine berkode 1E bawaan mobil dengan system carburator konvesional (1 L) diswap dengan engine generasi adeknya 4 EFE (injection 1.3 L) . Good choice, coz it doesn’t require much change.

Pemasangan ragtop webasto.

Sempet gw tanya, kenapa lebih memilih ragtop daripada yang sedang happening saat ini = sunroof or moonroof.   “pengennya sih mengikuti starlet euro spec sebenernya mas sesuai dengan Catalog ada ragtop OEMnya, tapi ya tidak seperti ragtop seperti ini (aftermarket-red) sih ” that’s what he said.  Hmmm not bad sih mas, not bad at all …. Una dengan ragtop webastonya.

Oh iya, uniknya pada perjalanan membangun una, mas Ronal sempet di landa kegalauan (hahaha)  antara memilih menggarap sector engine (swap) dahulu atau install ragtop dahulu.  Kalau sekarang sudah gak galau lagi ya mas, karena sudah terpasang dua duanya hehehe.

Wheels?…..hmmm it seems he aint fail for diz rims set and the fitment.   Enkei Jspeed ber PCD 5×114 diameter 16 inch jadi pilihannya. Little bit slammed touch diterapkan mas Ronal.  Tampak serasi, dengan dukungan wide fender yang memang dari “sono”nya starlet.

OEM starlet Lisse ep70 grille.

Finally…….. tampilan una’s memang jadi magnet jika berpapasan dengan siapapun di jalan.

Gw sempet nanya juga, yang paling susah dalam membangun una apa sih?   Dan menurut mas Ronal yang juga anggota dari Indonesian Starlet Club  (ISC) ini  adalah mencari printilan part kecil interior yang lumayan susah.  “masih untung dapet burger tray yang sekarang terpasang di atas dasboard” imbuhnya.

Satisfied enough for the pict coverage?   Here’s the rest pict coverage. Just check this out &  Hope you enjoy it.

(article: Fauzi/photo :Fauzi&Deni)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *